Inflasi Jadi Ancaman di Depan Mata, Saatnya Membeli Emas?

  • Share
banner 468x60

JAKARTA. Dengan kenaikan inflasi yang semakin nyata di depan mata, berinvestasi pada emas dinilai jadi pilihan yang menarik. Maklum, si kuning ini sudah terkenal sebagai aset safe haven yang punya nilai lindung terhadap inflasi. Lantas, apakah saat ini jadi momen yang tepat untuk membeli emas batangan?

Sebagai informasi, harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk saat ini berada di level Rp 975.000 per gram. Sementara untuk harga buyback-nya berada di level Rp 876.000 per gram.

banner 336x280

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf meyakini saat ini bisa jadi periode yang tepat bagi para masyarakat yang hendak membeli logam mulia.

Namun, ia mengingatkan pembelian emas tersebut harus untuk jangka panjang. Pasalnya, ke depannya masih ada ketidakpastian yang bisa memicu harga emas.

“Bagi investor yang sudah punya emas, mungkin lebih baik untuk hold terlebih dahulu karena secara jangka panjang masih ada potensi kenaikan,” kata Alwi baru-baru ini.

Baca Juga: Harga Emas Berbalik Menguat Hari Ini Tapi Masih Turun Dalam Sepekan Terakhir

Sementara analis DC Futures Lukman Leong justru meyakini dalam waktu dekat masih ada ruang koreksi untuk harga emas. Hal ini seiring dengan sikap dan kebijakan The Fed yang ultra agresif dalam menaikkan suku bunga acuan.

Dampaknya, dolar Amerika Serikat (AS) akan berpotensi menguat dan secara tidak langsung bisa menekan harga emas.

Menurutnya, harga emas Antam akan sangat menarik untuk dikoleksi ketika sudah menembus di bawah level Rp 950.000 per gram. Pasalnya, ia juga meyakini ke depannya harga emas masih punya peluang untuk menguat.

Lukman menilai, potensi kenaikan emas akan didukung oleh perang Ukraina – Rusia yang berkepanjangan serta adanya potensi ekonomi global yang melambat imbas kebijakan lockdown China.

“Mungkin akhir kuartal III-2022 kita akan melihat efek dari kebijakan the Fed akan mereda dan emas telah turun mencapai level yang cukup menarik bagi investor yang diperkirakan akan di kisaran US$1.750 per ons troi,” imbuh Lukman.

Alwi menambahkan, kenaikan inflasi yang tinggi adalah faktor yang akan mendorong kenaikan harga emas di tengah tekanan kebijakan kenaikan suku bunga acuan.

Menurutnya, inflasi AS masih akan tetap terjaga di level yang tinggi, mengingat konflik Rusia-Ukraina telah memicu kenaikan harga komoditas energi dan komoditas lainnya.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik 1% ke Level US$1.901,30 per ons troi

Ia menilai, emas yang menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi akan diuntungkan dan bisa mendorong penguatannya lebih lanjut secara jangka panjang. Apalagi, kabar terbaru yang menyebut Rusia menghentikan ekspor gas alam ke Polandia mengindikasikan konflik tersebut belum akan berakhir dalam waktu dekat.

“Kemungkinan harga emas dunia akan pada akhir tahun nanti bergerak ke arah US$ 1.950 per ons troi, sebelum menembus level 2.000 pada tahun depan. Sementar untuk harga logam mulia bisa menuju area Rp 990.000 per gram pada akhir 2022,” jelas Alwi.

Sementara berdasarkan hitungan Lukman, emas spot diperkirakan akan kembali ke area US$ 1.900-an pada akhir 2022. Barulah pada tahun depan akan berpotensi melewati rekornya dengan menembus level US$ 2.100 per ons troi. Untuk harga emas Antam, ia memproyeksikan harganya akan kembali di kisaran Rp 1 juta pada akhir tahun nanti.

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *