Hingga Kuartal I, Penyaluran Kredit Investasi Naik 5% Jadi Rp 1.520,7 Triliun

  • Share
banner 468x60

JAKARTA. Penyaluran kredit investasi terus meningkat pada kuartal 1-2022. Bank Indonesia (BI) mencatatkan Kredit Investasi (Kl) meningkat 5,0% yoy menjadi Rp 1.520,7 triliun pada Maret 2022.

Pertumbuhan tersebut terutama di sektor Perdangan, Hotel dan Restoran (PHR) serta Industri Pengolahan. KI sektor PHR terakselerasi 6,4% yoy menjadi Rp237,2 triliun pada Maret 2022. Terutama pada Perdagangan Eceran Makanan, Minuman, dan Tembakau di Jawa Barat dan Jawa Timur.

banner 336x280

Lebih lanjut, KI sektor Industri Pengolahan pada Maret 2022 tercatat tumbuh 4,9% yoy menjadi Rp 240,1 triliun. Terutama pada KI Industri Minyak Goreng dari Kelapa di Jawa Timur dan Riau.

asal tahu saja, BI mencatatkan penyaluraan kredit bank secara nasional tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi Rp 5.848,7 triliun pada Maret 2022.

Baca Juga: Digitalisasi Cabang, Bank Mandiri Terapkan 3 Konsep Digital Branch

Akselerasi pertumbuhan kredit utamanya bersumber dari golongan debitur perorangan. Kredit kepada perorangan tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp 2.847,8 triliun pada tiga bulan pertama 2022.

Sementara itu, kredit kepada korporasi sedikit melambat dari 6,0% pada Februari 2022 menjadi 5,8% yoy di Maret 2022. Adapun total penyaluran kredit ke segmen korporasi mencapai Rp 2.957,6 triliun pada kuartal pertama 2022.

Asal tahu saja, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan di 2022 masih di kisaran 6% hingga 8%. Sedangkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan masih diperkirakan akan naik 7% hingga 9% pada tahun ini.

“Sebab, baik penawaran maupun permintaan kredit mengalami perbaikan. Dari sisi penawaran perbankan terjadi perbaikan, tak hanya suku bunga tapi likuiditas yang berlebih. Lending standar juga terus alami perbaikan, dalam arti, appetite bank dalam salurkan kredit makin baik dan meningkat,” ujarnya belum lama ini.

Baca Juga: Naik 6,04%, Penyaluran Kredit BTN Capai Rp 277,13 Triliun pada Kuartal I

Dari sisi permintaan, BI melihat kondisi korporasi terus menunjukkan perbaikan, seluruh korporasi yang kami pantau, dari korporasi publik maupun besar seluruhnya tunjukkan penjualan yang meningkat. Begitupun belanja modal korporasi yang terus meningkat. Dengan kenaikan penawaran bank dan permintaan korporasi yang terus membaik.

“Maka secara keseluruhan kredit akan tumbuh 6% sampai 8% untuk keseluruhan tahun 2022. Pertumbuhannya akan ikuti pola pertumbuhan ekonomi, tapi secara keseluruhan akan terus meningkat sejalan makin peningkatan mobilitas masyarakat,” tutur Perry.

Sumber : Kontan.co.id

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *